foto: - pixabay.com |
CoA - Sebagaimana kita ketahui, awan merupakan kumpulan dari uap air yang terangkat ke udara oleh adanya penguapan air di permukaan bumi. Dari segi bentuk, tak jarang kita melihat awan berbentuk sangat besar dan tebal. Meskipun begitu awan tetap terlihat sangat santai mengapung di udara. Namun mengapa demikian? Mengapa dengan bentuknya yang besar awan tidak jatuh ke permukaan bumi?
Berat awan bervariasi tergantung pada ukuran, ketinggian, dan komposisi mereka. Namun, secara umum, awan terdiri dari tetesan air atau kristal es yang cukup ringan sehingga mereka tidak memiliki berat yang signifikan dalam arti konvensional.
Meskipun awan tampak besar dan terlihat padat, tetesan air atau kristal es yang membentuk awan sebenarnya sangat kecil dan tersebar secara longgar di atmosfer. Mereka tetap terapung di udara karena adanya gaya angkat, yang disebabkan oleh perbedaan kepadatan antara tetesan air atau kristal es dan udara di sekitarnya.
Gaya angkat ini terjadi karena tetesan air atau kristal es di dalam awan lebih ringan daripada volume yang sama dari udara di sekitarnya. Partikel-partikel ini terjaga di udara oleh adanya perbedaan tekanan dan suhu antara bagian atas dan bawah awan.
Selain itu, gerakan udara dan arus termal di atmosfer juga membantu menjaga awan tetap mengambang di tempatnya. Arus termal yang naik membawa awan ke atas, sedangkan arus termal yang turun mendorong awan agar tetap terangkat.
Namun, penting untuk dicatat bahwa tidak semua awan memiliki kemampuan untuk tetap mengambang. Awan-awan tertentu yang sangat tebal dan berat, seperti awan kumulonimbus, dapat jatuh sebagai hujan atau salju ketika tetesan air atau kristal es di dalamnya menjadi terlalu berat untuk dijaga mengambang di udara.
Jadi, meskipun awan memiliki massa, mereka tidak jatuh karena keberadaan gaya angkat dan pengaruh arus udara di atmosfer yang menjaga mereka tetap terapung di langit.