foto: publicdomainpictures - pixabay.com |
Ternyata ikan air laut dan ikan air tawa memiliki kebiasaan yang berbeda dalam meminum air.
Sebelum membahas bagaimana perilaku ikan dalam meminum air, perlu dipahami dulu bagaimana interaksi antara air sebagai zat pelarut dengan zat lain seperti garam sebagai zat terlarut. Melalui proses yang disebut osmosis, air akan masuk melalui membran sel dari dari area yang konsentrasi zat terlarutnya rendah ke area yang konsentrasi zat terlarutnya tinggi, guna mencapai keseimbangan dengan lingkungan sekitar.
Ikan air laut minum sepanjang waktu
Air laut mengandung sekitar 35 gram garam per liter, sementarabitu darah ikan mengandung sekitar 9 gram garam per liter. Kondisi ini membuat ikan laut terus menerus kehilangan air yang keluar dari tubuhnya akibat perbedaan konsentrasi garam di dalam tubuh dan di luar tubuhnya. Hal ini mengakibatkan ikan laut selalu merasa haus.
Ikan laut selalu minum setiap saat, mereka meminum air laut dari mulutnya namun harus menyingkirkan garamnya. Untungnya ikan laut punya sel khusus di dalam insang yang disebut sel khlorida. Sel ini berfungsi sebagai pompa yang aktif memompa garam keluar dari tubuh.
Ikan laut juga sangat jarang kencing guna menjaga kondisi air di dalam tubuhnya.
Ikan air tawar tak pernah minum
Berbanding terbalik dengan ikan laut, ikan air tawar justru tak pernah minum. Hidup di air tawar, air terus menerus masuk ke dalam tubuh ikan melalui insang dan kulit yang disebut proses osmosis. Hal ini terjadi karena konsentrasi garam di dalam tubuh ikan air tawar lebih tinggi dibandingan konsentrasi garam di lingkungan air sekitar.
Terlalu banyak air dalam tubuh juga tidak baik bagi kesehatan karena akan terlalu mengencerkan garam dalam darah. Padahal garam dengan konsentrasi yang cukup dalam darah dibutuhkan untuk mengatur tekanan darah dan menyokong fungsi otot. Untuk itu ikan air tawar tidak pernah meminum air, sebaliknya terus berusaha mengeluarkan air dari tubuh.
Ikan air tawar juga lebih sering kencing guna mengeluarkan air dari tubuh.
Sumber: https://www.merdeka.com/dunia/apakah-ikan-bisa-merasa-haus-begini-jawaban-sains.html