CoA - Valery Polyakov adalah seorang kosmonot asal Rusia yang memegang rekor sebagai manusia yang paling lama berada di luar angkasa dalam satu misi. Misi luar angkasa ini berlangsung dari 8 Januari 1994 hingga 22 Maret 1995 di Stasiun Luar Angkasa Mir, stasiun ruang angkasa yang dioperasikan oleh Uni Soviet dan kemudian Rusia.
Polyakov diluncurkan ke stasiun Mir menggunakan pesawat ruang angkasa Soyuz TM-18 pada awal misi tersebut. Selama tinggal di luar angkasa, ia melakukan berbagai tugas ilmiah dan penelitian medis yang melibatkan pemantauan dampak lingkungan antariksa terhadap tubuh manusia. Keberhasilan misi ini memberikan wawasan berharga tentang adaptasi tubuh manusia dalam kondisi luar angkasa yang unik.
Selama 437 hari, 17 jam, dan 58 menit tersebut, Polyakov mengalami berbagai tantangan fisik dan psikologis. Misinya mencakup pemeliharaan stasiun luar angkasa, eksperimen ilmiah, serta pemantauan kesehatan pribadi dan fisiologisnya. Penelitian ini memberikan data penting untuk pemahaman dampak mikrogravitasi terhadap tubuh manusia, seperti perubahan dalam struktur tulang, massa otot, dan adaptasi sistem kardiovaskular.
Keberhasilan misi Valery Polyakov menyoroti daya tahan dan kemampuan manusia untuk hidup dan bekerja di lingkungan luar angkasa dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, penelitiannya memberikan kontribusi besar terhadap pengetahuan tentang kesehatan astronot dan potensi perjalanan luar angkasa jangka panjang, seperti misi ke Mars.
Beberapa waktu lalu tepatnya tanggal 27 September 2023 seorang astronot Nasa Frank Rubio dan 2 Kosmonot Rusia Sergey Prokopyev dan Dmitri Petelin mendarat ke bumi di daerah terpentil di Kazakhstan setelah selama 371 hari berada di luar angkasa. Pengalaman ini membawa mereka ikut mengelilingi bumi sebanyak 6000 kali di dalam Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).