Gambar oleh musthaqsms - pixabay |
CoA - Mush'ab bin Umair dilahirkan di Mekah dari keluarga yang terpandang dan berpengaruh. Dia tumbuh dalam kemewahan dan kelebihan, dikelilingi oleh kehidupan yang nyaman dan sejahtera. Namun, meskipun hidup dalam kemapanan, Mush'ab merasa hampa dan mencari makna yang lebih dalam dalam hidupnya.
Ketika Nabi Muhammad SAW mulai menyebarkan ajaran Islam secara terbuka, Mush'ab adalah salah satu dari sedikit orang yang langsung tertarik dan terkesan oleh pesan-pesan Islam. Meskipun masih muda, Mush'ab memiliki kebijaksanaan dan pemahaman yang luar biasa tentang ajaran Islam, dan dia segera memeluk agama Tauhid.
Ketika keberadaannya sebagai orang muslim di Mekah menjadi tidak aman, Mush'ab bergabung dengan sekelompok muslim yang beremigrasi ke Abyssinia untuk mencari perlindungan. Di sana, dia belajar lebih banyak tentang Islam dan memperdalam keyakinannya.
Setelah beberapa waktu, Mush'ab kembali ke Mekah, di mana dia menjadi salah satu dari sedikit orang yang berani berdiri di samping Nabi Muhammad SAW meskipun tekanan dan ancaman dari orang-orang Quraisy yang keras terhadap para pengikut Islam. Namun, cobaan sebenarnya datang ketika Nabi Muhammad SAW memberinya tugas penting untuk pergi ke Madinah sebagai utusan Islam untuk menyebarkan ajaran agama.
Mush'ab menerima tanggung jawab ini dengan penuh semangat dan tekad. Dia meninggalkan segala kemewahan dan kenyamanan di Mekah untuk memenuhi panggilan agama. Ketika tiba di Madinah, dia dengan cepat menjadi pusat perhatian dan mengumpulkan pengikut yang semakin banyak dengan penyampaian dakwahnya yang penuh keikhlasan dan hikmad.
Selain menjadi seorang pendakwah, Mush'ab juga menjadi penasihat dan teman dekat bagi banyak orang di Madinah. Dia membantu memperkuat solidaritas dan persatuan di antara penduduk Madinah, serta memberikan nasihat kepada Nabi Muhammad SAW tentang berbagai masalah.
Ketika pertempuran Uhud terjadi, Mush'ab memperlihatkan keberaniannya di medan perang. Meskipun masih muda, dia bertarung dengan gigih dan tak kenal takut dalam membela Islam. Namun, nasib berkata lain, Mush'ab gugur sebagai syuhada dalam pertempuran tersebut.
Nabi Muhammad SAW ketika mendapati Mush'ab gugur kemudian bersabda "Dahulu ketika di Mekah, tidak ada seorang pun yang kulihat lebih halus pakaiannya dan lebih indah rambutnya selain engkau. Namun, sekarang, engkau gugur dengan rambut kusut masai dan hanya dibalut sehelai kain."
Kematian Mush'ab merupakan kehilangan besar bagi umat Islam, tetapi warisannya tetap hidup. Kisah hidupnya yang penuh pengorbanan, keberanian, dan kesetiaan menginspirasi banyak orang untuk mengikuti jejaknya dalam mempertahankan agama dan kebenaran.
Kisah Mush'ab bin Umair adalah pengingat bagi kita semua akan nilai-nilai mulia seperti kesetiaan, pengorbanan, keberanian, dan ketabahan dalam menghadapi cobaan. Dia adalah contoh yang nyata dari seorang yang rela meninggalkan segalanya demi agama dan untuk melindungi kebenaran.