Ajukan Bangkrut, Bagaimana Perjalanan Tupperware


CoA -
Ibu-ibu mana yang tak kenal tupperware. Produk yang sangat melekat pada ibu-ibu ini sempat merajai pasar pada era 2000an khusus pada lini produk tempat penyimpanan makanan dan minuman. 

Dengan kualitas produk yang bermutu, dengan mudah tupperware berhasil mengambil hati masyarakat untuk beralih ke produk mereka. Bukan tak jarang ibu-ibu merasa rumahnya belum lengkap kalo di dapurnya belum ada produk tupperware.

Sayangnya cerita sukses tupperware ini harus berakhir dengan diajukannya secara resmi klaim kebangkrutan oleh Tupperware Brands Corp setelah bertahun-tahun berjuang menghadapi penurunan penjualan dan persaingan bisnis.

Tupperware yang terkenal dengan produk wadah penyimpanan makanan yang kedap udara diciptakan oleh seorang ahli kimia bernama Earl Tupper pada tahun 1946. Produk ini awalnya dirancang untuk menyimpan makanan agar tetap segar lebih lama.

Pada awal kemunculannya, Tupperware tidak langsung mendapatkan perhatian konsumen. Namun, setelah Brownie Wise memperkenalkan konsep penjualan langsung melalui acara "Tupperware Party" pada tahun 1950-an, popularitasnya meningkat pesat. Strategi ini memungkinkan konsumen untuk melihat langsung keunggulan produk Tupperware dan memahami cara kerjanya, yang akhirnya menjadi metode pemasaran ikonik untuk merek tersebut.

Pada tahun 1960-an dan 1970-an, Tupperware mulai melakukan ekspansi ke pasar internasional. Strategi penjualan langsung ini diadopsi di berbagai negara, termasuk Eropa, Asia, dan Amerika Latin. Tupperware dengan cepat menjadi merek global yang dikenal di banyak rumah tangga di seluruh dunia. Setiap pasar memiliki pendekatan yang disesuaikan dengan budaya dan preferensi lokal, namun tetap mempertahankan konsep dasar dari Tupperware Party.

Pada 1980-an dan 1990-an, Tupperware mulai memperluas jangkauan produknya. Selain wadah penyimpanan makanan, Tupperware juga mulai memproduksi berbagai peralatan rumah tangga lainnya seperti alat memasak, alat-alat dapur, dan peralatan makan. Diversifikasi ini membantu perusahaan menjangkau segmen pasar yang lebih luas dan mempertahankan relevansinya di tengah persaingan yang semakin ketat.

Meskipun memiliki sejarah panjang kesuksesan, Tupperware juga menghadapi tantangan seiring waktu, seperti perubahan tren konsumen, persaingan dengan merek lain, dan munculnya produk wadah penyimpanan makanan yang lebih murah. Untuk mengatasi tantangan ini, Tupperware telah melakukan transformasi bisnis, termasuk memperbarui strategi pemasaran, berfokus pada keberlanjutan (sustainability), dan mengembangkan produk-produk baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan konsumen saat ini.


Post a Comment

Previous Post Next Post