Nabi Muhammad SAW lahir dari pasangan Abdullah bin Abdul Muthalib dan Aminah binti Wahab. Ayahnya meninggal sebelum Beliau lahir, dan ibunya meninggal saat Beliau berusia enam tahun. Setelah itu, Beliau diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, dan kemudian oleh pamannya, Abu Thalib. Nabi Muhammad SAW tumbuh menjadi seorang pemuda yang dikenal karena kejujuran, kebaikan hati, dan keterampilan dalam berdagang.
Pada usia 25 tahun, Nabi Muhammad SAW menikah dengan Khadijah binti Khuwailid, seorang janda kaya yang juga dikenal karena kebaikan dan kebijaksanaannya. Khadijah menjadi pendukung pertama dan paling setia bagi Nabi Muhammad SAW selama masa awal kenabian.
Pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT melalui malaikat Jibril di Gua Hira. Wahyu ini menjadi awal dari turunnya Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, yang berfungsi sebagai petunjuk hidup bagi umat manusia. Ayat pertama yang diturunkan adalah Surah Al-'Alaq ayat 1-5, yang mengandung perintah untuk membaca dan belajar sebagai bagian dari ibadah.
Dengan turunnya Wahyu pertama ini, Nabi Muhammad SAW diangkat sebagai rasul Allah. Beliau mulai menyebarkan ajaran Islam secara sembunyi-sembunyi kepada kerabat dan teman dekat. Setelah tiga tahun, Beliau mulai berdakwah secara terbuka, mengajak masyarakat Makkah untuk meninggalkan penyembahan berhala dan kembali kepada Tauhid, yaitu menyembah Allah yang Maha Esa.
Dakwah Nabi Muhammad SAW menghadapi banyak tantangan dan penolakan, terutama dari kaum Quraisy yang merasa terancam dengan ajaran Islam. Mereka berusaha menghentikan penyebaran Islam melalui berbagai cara, termasuk penyiksaan terhadap para pengikut Nabi, pemboikotan ekonomi, dan upaya pembunuhan terhadap Beliau SAW.
Namun, Nabi Muhammad SAW tetap sabar dan teguh dalam menyampaikan risalahnya. Beliau dan para sahabatnya hijrah ke Madinah pada tahun 622 M sebagai respon terhadap penindasan di Makkah. Peristiwa hijrah ini menjadi titik balik dalam sejarah Islam dan menandai awal kalender Hijriyah.
Di Madinah, Nabi Muhammad SAW berhasil membangun masyarakat Islam yang kokoh berdasarkan prinsip-prinsip keadilan, persaudaraan, dan toleransi. Beliau mendirikan Piagam Madinah, sebuah konstitusi yang menjamin hak dan kewajiban seluruh warga Madinah, termasuk umat Yahudi dan suku-suku lain yang hidup berdampingan dengan umat Islam.
Selama di Madinah, Islam berkembang pesat dan semakin banyak orang yang masuk Islam. Nabi Muhammad SAW juga memimpin beberapa peperangan yang bertujuan untuk mempertahankan diri dan menegakkan keadilan. Namun, Beliau selalu mengutamakan perdamaian dan hanya berperang jika tidak ada pilihan lain.
Pada tahun 630 M, Nabi Muhammad SAW dan pasukannya berhasil memasuki Makkah tanpa pertumpahan darah dalam peristiwa yang dikenal sebagai Fathu Makkah (Penaklukan Makkah). Beliau menunjukkan sikap pemaaf yang luar biasa dengan membebaskan penduduk Makkah yang sebelumnya memusuhi beliau. Setelah itu, berhala-berhala di sekitar Ka'bah dihancurkan, menandai kembalinya Makkah sebagai pusat Tauhid.
Nabi Muhammad SAW wafat pada tahun 632 M di Madinah. Beliau meninggalkan warisan yang sangat besar bagi umat Islam, yaitu Al-Qur'an dan Sunnah, sebagai pedoman hidup. Beliau juga meninggalkan teladan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari ibadah, akhlak, hingga hubungan sosial.
Nabi Muhammad SAW adalah rahmat bagi seluruh alam (rahmatan lil 'alamin). Ajaran dan teladan Beliau memberikan petunjuk bagi umat manusia untuk hidup dengan penuh kasih sayang, keadilan, dan keharmonisan. Sebagai umat Islam, kita diperintahkan untuk meneladani akhlak dan perbuatan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari agar kita dapat meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Tags:
Khazanah