Berhasil Meluncurkan Satelit Satria-1, Berapa Banyak Sebenarnya Satelit Indonesia?

Satelit Satria-1 foto: detik.com

 

16. Palapa D

Diluncurkan pada tanggal 31 Agustus 2009 dari Xichang Satellite Launch Center (XSLC), Cina menggunakan roket Long March 3B. Slot orbit awalnya 113° BT dan digeser ke 150,5° BT. Palapa D dioperasikan oleh Indosat Ooredoo dan berhenti beroperasi pada 3 Agustus 2020.


17. Telkom-3

Diluncurkan pada tanggal tahun 2012 menggunakan roket Proton-M Briz-M. Sayangnya Satelit Telkom-3 dinyatakan gagal mencapai orbit pada tanggal 6 Agustus 2012.


18. Lippostar-1

Diluncurkan pada tanggal 15 Juni 2012 menggunakan roket Ariane 5 ECA. Slot orbit 124° BT. Lippostar-1 dioperasikan oleh Lippo Satellite dan berhenti beroperasi pada tahun 2020.


19. LAPAN-A2

Diluncurkan pada tahun 2015. LAPAN-A2 adalah satelit terbaru buatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Satelit ini merupakan suksesor dari satelit buatan LAPAN sebelumnya, yaitu: satelit LAPAN-TUBSAT yang dibuat di Jerman. Untuk satelit LAPAN-A2 ini sepenuhnya dibuat di Indonesia, namun tetap menggunakan konsultan dari Jerman. Tujuan penggunaan utama dari satelit LAPAN-A2 adalah sebagai mitigasi bencana.


20. BRIsat

Diluncurkan pada tanggal 19 Juni 2016 dari dari Kourou, Guyana Prancis menggunakan roket Ariane 5 ECA. Slot orbit 150.5° BT. BRIsat dioperasikan oleh Bank BRI dan akan beroperasi sampai tahun 2031.


21. LAPAN-A3

Diluncurkan pada tahun 2016. LAPAN-A3/LAPAN-IPB dikembangkan atas kerja sama LAPAN dan Institut Pertanian Bogor dalam rangka meningkatkan pengetahuan, keterampilan, perancangan dan pembangunan satelit oleh bangsa Indonesia agar mampu menguasai teknologi keantariksaan, baik untuk tujuan eksperimental maupun operasional.


22. Telkom-3S

Diluncurkan pada tanggal 15 Februari 2017 dari dari Kourou, Guyana Prancis, untuk menggantikan Satelit Telkom-3 yang hilang dan gagal mencapai orbit pada Agustus 2012 karena kesalahan roket Proton Rusia. Diluncurkan menggunakan roket Ariane 5 ECA. Slot orbit 118° BT. Satelit Telkom-3S dioperasika oleh PT Telkom Indonesia dan akan beroprasi sampai tahun 2032.


23. Telkom-4 (Merah Putih)

Diluncurkan pada tanggal 07 Agustus 2018 dari Amerika Serikat, untuk menggantikan Satelit Telkom-1. Satelit Telkom-4 ini memiliki 60 transponder, jauh lebih banyak daripada satelit sebelumnya (36 transponder akan disewakan untuk kebutuhan domestik dan 24 transponder dipasarkan untuk India). Satelit ini juga menggunakan teknologi broadband satelit yang bisa memancarkan akses berkapasitas dua kali lipat dari satelit sebelumnya dan jangkauan layanan satelit ini bisa mencapai area ASEAN dan India. Satelit Telkom-4 diluncurkan menggunakan roket Falcon-9. Slot orbit 108° BT. Satelit Telkom-4 dioperasikan oleh PT Telkom Indonesia dan akan beroperasi sampai tahun 2033.


24. Nusantara Satu

Diluncurkan pada tanggal 21 Februari 2019 menggunakan roket Falcon-9. Slot orbit 146° BT. Nusantara Satu memiliki 52 transporter pita C, ext C dan pita Ku, dengan total bandwidth 15Gbps. Satelit ini akan mencakup seluruh wilayah Asia Tenggara untuk pita C dan seluruh wilayah Indonesia untuk pita Ku-Band. Satelit Nusantara satu dioperasikan oleh PT Pasifik Satelit Nusantara dan akan beroperasi sampai tahun 2034.


25. Palapa N1 (Nusantara Dua)

Diluncurkan pada tanggal 09 April 2020 menggunakan roket Long March-3B (Chang Zheng-3B). Peluncuran roket berjalan dengan baik di tahap pertama dan kedua. Kendala baru muncul beberapa menit saat memasuki tahap tiga. Di tahap tiga, terdapat dua roket, di mana salah satunya tidak menyala, sehingga tidak memenuhi kecepatan yang dibutuhkan untuk mencapai orbit yang telah ditetapkan. Satelit Palapa N1 gagal mencapai orbit.


26. SS-1

Diluncurkan pada tanggal 27 November 2022 menggunakan roket CRS-26 milik SpaceX. Satelit SS-1 merupakan satelit nano buatan Indonesia dan dioperasikan oleh Surya University.


27. Satria-1

Diluncurkan pada tanggal 19 Juni 2023 dari FloridaAmerika Serikat menggunakan roket Falcon-9 dari SpaceX. Slot orbit 146° BT. Satria-1 merupakan satelit terbesar di Asia dan satelit ke-5 terbesar di dunia. Satelit SATRIA-1 memiliki kapasitas 150 Gbps dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) frekuensi Ka-Band, dan mencapai hampir 150 ribu titik layanan publik di seluruh wilayah Indonesia dengan harapan bisa memberikan kesetaraan infrastruktur digital. Satelit ini diperkirakan akan memiliki masa guna hingga 15 tahun. Satria-1 dioperasikan oleh PT Satelit Nusantara Tiga dan akan beroperasi sampai tahun 2038.

sumber: wikipedia.org


   1      2   



Post a Comment